Penerapan Smart Governance Dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik

Authors

  • Dahlawi Universitas Syiah Kuala
  • Dicky Izmi Syahputra Universitas Islam Negeri Ar-Raniry
  • Zakki Fuad Khalil Universitas Islam Negeri Ar-Raniry
  • Muhammad Al Munadi Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Keywords:

Smart Governance;, Pelayanan Publik;, Birokrasi

Abstract

Perkembangan zaman telah merubah pola hidup manusia menjadi berpusat kepada teknologi. Cara manusia bersosialisai dan perkembangan akan kebutuhan telah membuat aspek politik dan pemerintahan harus menyesuaikan dengan keadaan. Masalah - masalah pelayanan publik yang dulunya tersembunyi secara publik, mulai terangkat ke permukaan dengan adanya teknologi. Pelayanan yang tidak pro rakyat, sifat informalitas yang diutamakan dalam memberikan pelaynan, pelayanan yang berbelit-belit menjadi perhatian pemerintah sejak publik mulai berani mengkritik penyelenggaraan pelayanan publik. Teknologi menjadi solusi memperbaiki citra buruk pelayanan publik, maka dalam penelitian ini, peneliti akan menjelaskan bagaimana penerapan Smart Governance dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik. Metodelogi yang dipakai adalah pendekatan studi pustaka dan menganalisis data yang diperoleh secara deskriptif. Data yang dipakai berupa artikel-artikel berkaitan dengan apa yang menjadi tujuan penelitian ini, dikumpulkan dan dianalisis, kemudian di deskripsikan dalam bentuk narasi yang saling berkaitan membentuk suatu alur penelitian. Penerapan sistem Smart Governance perlu dilakukan demi meningkatkan kualitas dari pelayanan publik. Penerapan teknologi menawarkan perbaikan pelayanan publik agar lebih terbuka dan partisipatif. Dengan masyarakat yang lebih aktif akan membuat paradigma pelayanan yang dulunya “top-dowm” menjadi “bottom-up” yang lebih berorientasi kepada masyarakat yang menentukan apa yang menjadi kebutuhannya, tidak lagi menunggu keputusan dari pemerintah yang terkadang tidak sesuai dengan realitas didalam masyarakat.

References

Ahmad, B. (2008). KONDISI BIROKRASI DI INDONESIA DALAM HUBUNGANNYA DENGAN PELAYANAN PUBLIK. Jurnal Administrasi Publik, 4(1).
Angelidou, M., Psaltoglou, A., Komninos, N., Kakderi, C., Panori, A., Angelidou, M., Psaltoglou, A., Komninos, N., Kakderi, C., Angelidou, M., Psaltoglou, A., Komninos, N., Kakderi, C., Tsarchopoulos, P., & Panori, A. (2017). Enhancing sustainable urban development through smart city applications. Journal of Science and Technology Policy Management. https://doi.org/10.1108/JSTPM-05-2017-0016
Arfiani Yulia Aminati, B. P. (2013). RESOLUSI KONFLIK INTERPERSONAL Arfiani Yulia Aminati Abstrak. Bk Unesa, 03(2009).
Cordella, A., & Tempini, N. (2015). E-government and organizational change: Reappraising the role of ICT and bureaucracy in public service delivery. Government Information Quarterly, 32(3), 279–286. https://doi.org/10.1016/j.giq.2015.03.005
Cruz, C., & Keefer, P. (2015). Political Parties, Clientelism, and Bureaucratic Reform. Comparative Political Studies, 48(14), 1942–1973. https://doi.org/10.1177/0010414015594627
Dwimawanti, ida hayu. (2004). (Salah Satu Parameter Keberhasilan Otonomi Daerah) Oleh : Ida Hayu Dwimawanti. JIAKP, 1(1), 109–116. http://eprints.walisongo.ac.id/3684/
Eremia, M., Toma, L., & Sanduleac, M. (2017). The Smart City Concept in the 21st century. 10th International Conference Interdisciplinarity in Engineering, INTER-ENG 2016, 181, 12–19. https://doi.org/10.1016/j.proeng.2017.02.357
Holle, E. S. (2011). Pelayanan Publik Melalui Electronic Government: Upaya Meminimalisir Praktek Maladministrasi Dalam Meningkatan Public Service. Sasi, 17(3), 21. https://doi.org/10.47268/sasi.v17i3.362
Ivanovich Agusta. (2014). Teknik Pengumpulan dan Analisis Data Kualitatif. Jurnal Studi Komunikasi Dan Media, 02(1998), 1–11.
Kurniawan, R. C. (2017). Inovasi Kualitas Pelayanan Publik Pemerintah Daerah. FIAT JUSTISIA:Jurnal Ilmu Hukum, 10(3), 569–586. https://doi.org/10.25041/fiatjustisia.v10no3.794
Lee, D., & Van Ryzin, G. G. (2019). Measuring bureaucratic reputation: Scale development and validation. Wiley Governance, 32(1), 177–192. https://doi.org/10.1111/gove.12371
Lopes, N. V. (2017). Smart governance: A key factor for smart cities implementation. 2017 IEEE International Conference on Smart Grid and Smart Cities, ICSGSC 2017, 277–282. https://doi.org/10.1109/ICSGSC.2017.8038591
Mahsyar, A. (2011). Masalah Pelayanan Publik di Indonesia Dalam Perspektif Administrasi Publik. Otoritas : Jurnal Ilmu Pemerintahan, 1(2), 81–90. https://doi.org/10.26618/ojip.v1i2.22
Maryam, N. S. (2016). MEWUJUDKAN GOOD GOVERNANCE MELALUI PELAYANAN PUBLIK. Jurnal Ilmu Politik Dan Komunikasi, 6(1), 1–18. https://doi.org/10.31845/jwk.v21i2.133
Monzon, A. (2015). Smart Cities Concept and Challenges. 2015 International Conference on Smart Cities and Green ICT Systems (SMARTGREENS), 1(1), 1–11.
Pereira, G. V., Parycek, P., Falco, E., & Kleinhans, R. (2018). Smart governance in the context of smart cities: A literature review. Information Polity, 23(2), 143–162. https://doi.org/10.3233/IP-170067
Pramuka, G. (2007). Masalah Birokrasi sebagai Pelayan Publik. Jurnal Masyarakat, Kebudayaan Dan Politik, 20(1), 23–34.
Rahardian, A. . (2019). REVITALISASI BIROKRASI MELALUI TRANSFORMASI BIROKRASI MENUJU E-GOVERNANCE PADA ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0. Prosiding Seminar Stiami, 6(1), 85–94.
Ramdhani, A., & Ramdhani, M. A. (2017). Konsep Umum Pelaksaan Kebijakan Publik. Jurnal Publik, 11(1), 1–12.
Razaghi, M., & Finger, M. (2018). Smart Governance for Smart Cities. Proceedings of the IEEE, 106(4), 680–689. https://doi.org/10.1109/JPROC.2018.2807784
Rinaldi, R. (2012). ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PUBLIK (Studi pada Biro Umum Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Utara). Jurnal Administrasi Publik, 1(1), 22–34.
Romli, L. (2008). Masalah reformasi birokrasi. Jurnal Kebijakan Dan Manajemen PNS, 2(2), 1–8. https://jurnal.bkn.go.id/index.php/asn/article/view/149/129
Sá, F., Rocha, Á., & Cota, M. P. (2016). Potential dimensions for a local e-Government services quality model. Telematics and Informatics, 33(2), 270–276. https://doi.org/10.1016/j.tele.2015.08.005
Shelton, T., Zook, M., & Wiig, A. (2014). The ‘ actually existing smart city .’ Cambridge Journal of Regions, Economy and Society. https://doi.org/10.1093/cjres/rsu026
Suwarno, Y. (2020). Inovasi sektor publik. Jurnal Administrasi Publik, 1(2), 1–19. https://www.inovasi.nsdbjweb
Twizeyimana, J. D., & Andersson, A. (2019). The public value of E-Government – A literature review. Government Information Quarterly, 36(2), 167–178. https://doi.org/10.1016/j.giq.2019.01.001
Veeramootoo, N., Nunkoo, R., & Dwivedi, Y. K. (2018). What determines success of an e-government service? Validation of an integrative model of e-filing continuance usage. Government Information Quarterly, 35(2), 161–174. https://doi.org/10.1016/j.giq.2018.03.004
Wandira, T. A., & Purwoko, B. (2017). Studi Kepustakaan Mengenai Landasan Teori dan Praktik Konseling Emotional Freedom Technique. Jurnal BK UNESA, 7(3), 1–7. http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-bk-unesa/article/view/19629

Downloads

Published

2023-12-16

How to Cite

Dahlawi, Dicky Izmi Syahputra, Zakki Fuad Khalil, & Muhammad Al Munadi. (2023). Penerapan Smart Governance Dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik. urnal anger ocial, dministration and overnment eview, 1(2), 24–34. etrieved from https://journal32.ar-raniry.ac.id/sanger/article/view/4406