Journal Of Information Technology (JINTECH) https://journal32.ar-raniry.ac.id/jintech <div style="text-align: Justify; width: 100%;"> <p align="justify"><span style="font-family: Courier New, serif;"><span style="font-size: small;"> <span style="color: #000000;"><span style="font-family: Bookman Old Style, serif;"><span style="font-size: medium;"><strong>JINTECH: Journal of Information Technology,</strong> This journal provides opportunities for students, lecturers and information technology practitioners to contribute in providing new understanding and concepts related to the basic concepts of computer science that aim to develop information technology. JINTECH is published 2 times a year, <strong> February and August</strong>.</span></span></span></span></span></p> <p align="justify"><span style="font-family: Courier New, serif;"><span style="font-size: small;"> <span style="color: #000000;"><span style="font-family: Bookman Old Style, serif;"><span style="font-size: medium;">JINTECH is a journal from Department of Information Technology, Faculty of Science and Technology UIN Ar-Raniry Banda Aceh which has been registered with an International Standard Serial Number (ISSN) for electronic and printed editions with the number: <strong>ISSN: 2746-2331 (online) | ISSN: 2746-234X (print)</strong></span></span></span></span></span></p> </div> Prodi Teknologi Informasi UIN Ar-Raniry Bekerjasama dengan Pusat Penelitian dan Penerbitan LP2M Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh en-US Journal Of Information Technology (JINTECH) 2746-234X Implementasi SIMBA Baznas dalam Meningkatkan Efektivitas Pengumpulan dan Distribusi Zakat di Baitul Mal Kota Banda Aceh https://journal32.ar-raniry.ac.id/jintech/article/view/4089 <p>Pengelolaan zakat di Indonesia dibolehkan dilaksanakan oleh lembaga swasta dan pemerintahan. Pada lembaga pemerintahan terkecuali Aceh maka pengelolaan zakat pemerintah dikelola oleh Baznas sedangkan provinsi Aceh dikelola oleh Baitul Mal. Dalam pengelolaan zakat agar efektivitas, efisiensi, dan akuntabilitas maka digunakanlah sistem informasi, untuk lembaga dibawah naungan Baznas tersedia aplikasi SIMBA. Akan tetapi bagi provinsi Aceh, Zakat yang terkumpul diakui sebagai Pendapatan Asli Daerah maka harus menggunakan aplikasi SIPKD dalam pengelolaan keuangannya.&nbsp; Pada SIPKD tidak dirancang untuk pengelolaan zakat yang profesional sehingga Simba juga harus dijalankan pada Baitul Mal. Baitul Mal Kota Banda Aceh menjadi pelopor dalam penggunaan Simba dengan menggandeng SIPKD dalam pengelolaan keuangan Zakat. Problem perubahan manajemen yang dihadapi Baitul Mal Kota Banda Aceh dari pembagian tugas yang menggunakan Simba dan SIPKD. Metode implementasi Simba di Baitul Mal Kota Banda Aceh merupakan salah satu contoh sukses dari manajemen proyek implementasi sistem informasi sehingga meningkatkan penerimaan zakat dari masyarakat. Akan tetapi setelah perubahan struktur organisasi kinerja simba terlihat menurun.</p> Mulkan Fadhli Copyright (c) 2024 Mulkan Fadhli 2024-01-20 2024-01-20 5 1 1 11 10.22373/jintech.v5i1.4089 Analisis Tingkat Kesadaran Mahasiswa Terhadap serangan rekayasa sosial (Studi Kasus: Mahasiswa Teknologi Informasi Universitas Islam Negeri Ar-Raniry) https://journal32.ar-raniry.ac.id/jintech/article/view/4262 <p>Permasalahan yang kita hadapi saat ini adalah masih banyaknya kasus yang menyebarkan informasi mengenai uang, kuota internet, perjalanan gratis, beasiswa atau barang berharga lainnya di media sosial. Salah satunya dalam penyebaran informasi tersebut adalah mahasiswa Prodi Teknologi Informasi Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-Raniry yang seharusnya mengerti teknologi dan selalu berhubungan dengan dunia teknologi informasi masih menyebarkan informasi yang asal usulnya tidak jelas. Hal ini menimbulkan rasa khawatir jika tautan diakses secara sembarangan maka korbannya akan terkena <em>phising</em>. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kesadaran mahsiswa terhadap serangan rekayasa sosial dengan menggunakan metode deskriptif. Hasil penelitian ini bahwa para responden yang yang menginput data pada web <em>phising </em>tersebut terdapat 13 orang responden atau 10,7% dan yang tidak menginput data pada web <em>phising </em>terdapat 108 orang responden atau 89,3%. Kemudian responden yang mengakses tautan <em>phising </em>dan menginput data pada web <em>phising </em>terdapat 13 orang responden atau 10,7%, lalu 83 orang responden atau 68,6% yang mengakses tautan tetapi tidak menginput data web <em>phising</em>, dan tidak mengakses sama sekali terdapat 25 orang responden atau 20,7%. Artinya, mahasiswa Prodi Teknologi Informasi Universitas Islam Negeri (UIN) Ar-raniry sudah paham betul akan serangan rekayasa sosial berbasis <em>phising.</em></p> malahayati malahayati Copyright (c) 2024 malahayati malahayati 2024-02-20 2024-02-20 5 1 12 24 10.22373/jintech.v5i1.4262