TOLERANSI TEMBAGA (Cu) PADA MIKROFUNGI ASPERGILLUS SP. YANG DIISOLASI DARI SEDIMEN SUNGAI KRUENG ACEH
Keywords:
Mikrofungi Aspergillus, toleransi logam, tembaga (Cu), Krueng AcehAbstract
Tembaga (Cu) memiliki sifat toksik bagi lingkungan apabila melebihi baku mutu standar yaitu 0,02 mg/L. Bagi beberapa mikroba tembaga (Cu) merupakan logam esensial yang berguna untuk pertumbuhan mikroorganisme. Keberadaan mikroba seperti mikrofungi dapat digunakan dalam bioremediasi logam Cu dilingngkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik mikrofungi Aspergillus dan kemampuan toleransi terhadap tembaga (Cu). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental.Hasil karakteristik morfologi menemukan isolat FS1 Aspergillus niger, isolat FS2 dan FS3 merupakan Aspergillus sp. Hasil uji toleransi terhadap Cu menunjukkan kemampuan toleransi paling tinggi yaitu pada isolat FS2 (120) 200 ppm, sedangkan kemampuan toleransi paling rendah yaitu pada isolat FS3 (24) 100 ppm.
References
Anahid, S., Yaghmaei, S., & Ghobadinejad, Z. (2011). Heavy metal tolerance of fungi. Scientia Iranica, 18(3 C), 502–508. https://doi.org/10.1016/j. scient. 2011. 05.015
Andriani, D., Ruliati, & Wati, L. S. (2019). Identifikasi Jamur aspergillus sp Pada Kacang Hijau (Studi di Pasar Peterongan). In Academia. https://www.academia.edu/6554036/4_identifikasi_jamur
Andriyanti, A. (2019). Isolasi dan Uji Biosorpsi Tembaga (Cu) Oleh Fungi Endofit Daun Jati (Tectona grandis) di Pertambangan Minyak Wonocolo, Bojonegoro, Jawa Timur. Paper Knowledge. Toward a Media History of Documents.
Anahid, S., Yaghmaei, S., & Ghobadinejad, Z. (2011). Heavy metal tolerance of fungi. Scientia Iranica, 18(3 C), 502–508. https://doi.org/10.1016/j. scient. 2011. 05.015
Andriani, D., Ruliati, & Wati, L. S. (2019). Identifikasi Jamur aspergillus sp Pada Kacang Hijau (Studi di Pasar Peterongan). In Academia. https://www.academia. edu/6554036/4_identifikasi_jamur
Andriyanti, A. (2019). Isolasi dan Uji Biosorpsi Tembaga (Cu) Oleh Fungi Endofit Daun Jati (Tectona grandis) di Pertambangan Minyak Wonocolo, Bojonegoro, Jawa Timur. Paper Knowledge. Toward a Media History of Documents.
Apriadi, T., & Panjaitan, A. B. C. (2019). Inventarisasi Mikrofungi Akuatik Pada Perairan Madong, Kota Tanjung pinang, Provinsi Kepulauan Riau.Biospecies, 12 (1), 9096.https://doi.org/10.22437/biospecies.v12i1.592
Christanto., L. (2017). Biosorpsi Logam Berat Cr (VI) Dengan Menggunakan Biomassa Saccharomyces Cerevisiae. Jurnal Tugas Akhir, Vi.
Christian, S., & Irawati, W. (2019). Uji Resistensi Isolat Khamir Yang Diisolasi Dari Limbah Industri Dirungkut, Surabaya, Indonesia. Jurnal Bioeksperimen, 5(1), 1–10.
Dusengemungu, L., Kasali, G., Gwanama, C., & Ouma, K. O. (2020). Recent Advances in Biosorption of Copper and Cobalt by Filamentous Fungi. Frontiers in Microbiology, 11(December), 1–16. https://doi.org/10.3389/fmicb. 2020. 582016.
Ekawati, A. Y. (2019). Optimalisasi Biosorpsi oleh Fungi Endofit Akar Tridax procumbens dari Tanah Tercemar Tembaga (Cu) di Pertambangan Minyak, Bojonegoro, Jawa Timur (Issue 2). Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.
Fidiastuti, H. R., & Lathifah, A. S. (2019). Bioremediasi Limbah Industri, Pemanfaatan mikroba dalam pengolahan limbah industri. Forind.
Haerun, R. (2017). Efisiensi Pengolahan Limbah Cair Industri Tahu Dengan Penambahan Efektif Mikroorganisme 4 Dengan Sistem Up Flow. 4, 9–15.
Hidayat, B. (2015). Remediasi Tanah Tercemar Logam Berat Dengan Menggunakan Biochar. Jurnal Pertanian Tropik, 2(1), 51–61. https://doi.org/10.32734/jpt. v2i1.2878
Jayaraman, M., & Arumugam, R. (2014). Biosorption of Copper ( II ) by Aspergillus flavus (ED4). International Journal of Science and Research, 3(1), 335–340.
Kallang, G. K. (2020). Mikoremediasi Logam Berat Besi (Fe) Pada Sedimen Ipal Menggunakan Aspergillus niger Dengan Penambahan Variasi Bulking Agent [Universitas Atma Jaya Yogyakarta]. In Sustainability (Switzerland) (Vol. 4, Issue 1).
Kurniasari, L. (2010). Pemanfaatan Mikroorganisme Bahan Baku Biosorben Logam. Jurnal Momentum, 6(2), 5–8.
Kurniawan, A., & Ekowati, N. (2016). Review: Mikoremediasi Logam Berat. Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia, 3(1), 36–45.
Liaquat, F., Munis, M. F. H., Haroon, U., Arif, S., Saqib, S., Zaman, W., Khan, A. R., Shi, J., Che, S., & Liu, Q. (2020). Evaluation of metal tolerance of fungal strains isolated from contaminated mining soil of Nanjing, China. Biology, 9(12), 1–12. https://doi.org/10.3390/biology9120469
Lotlikar, N. P. (2019). Physiological response of fungi from marine habitats to heavy metals by. April.
Lubis, S. S. (2020). Bioremediasi Logam Berat Oleh Fungi Laut. Amina, 1(2), 91–102. https://doi.org/10.22373/amina.v1i2.411
Lutfi, S. R. (2017). Bioremediasi Limbah Cair Mengandung Merkuri Menggunakan Bioreaktor Sederhana. Program Studi Teknologi Industri Pertanian. Universitas Brawijaya.
Oladipo, O. G., Awotoye, O. O., Olayinka, A., Bezuidenhout, C. C., & Maboeta, M. S. (2018). Heavy metal tolerance traits of filamentous fungi isolated from gold and gemstone mining sites. Brazilian Journal of Microbiology, 49(1), 29–37. https://doi.org/10.1016/j.bjm.2017.06.003
Permata, M. A. D., Purwiyanto, A. I. S., & Diansyah, G. (2018). Kandungan Logam Berat Cu (Tembaga) Dan Pb (Timbal) Pada Air Dan Sedimen Di Kawasan Industri Teluk Lampung, Provinsi Lampung. Journal of Tropical Marine. Science, 1(1), 7–14.
https://doi.org/10.33019/jour.trop.mar.sci.v1i1.667
Purwaningsih, D., Artika, I. M., Panji, T., & Surharyanto. (2016). Biosorption Copper (Cu) and Mercury (Hg) by Omphalina sp. using Batch, Rotary, Biotray, and Pack Bed Flow Methods. Jurnal Biochemistry, 3(1), 1–12.
Putri, A. E. (2017). Biokumulasi Logam Berat Tembaga (Cu) Berdasarkan Waktu Paparannya Oleh Bakteri Endapan Sedimen Perairan Sekitar Rumah Susun Kota Makassar. UIN ALAUDDIN MAKASSAR.
Saad, A. M., Saad, M. M., Ibrahim, N. A., El-Hadedy, D., Ibrahim, E. I., El-Din, A. Z. K., & Hassan, H. M. (2019). Evaluation of Aspergillus tamarii NRC 3 biomass as a biosorbent for removal and recovery of heavy metals from contaminated aqueous solutions. Bulletin of the National Research Centre, 43(1).https://doi.org/10.1186/s42269-019-0046-5
Sari, R. (2017). Identifikasi Jenis Jamur Asosiasi Kuda Laut Hippocampus Barbouri Yang Hidup Di Perairan Alami Dan Penangkaran.
Setiawan, A., Basyiruddin, F., & Dermawan, D. (2019). Biosorpsi Logam Berat Cu (II) Menggunakan Limbah Saccharomyces Cereviseae. Jurnal Presipitasi : Media Komunikasi Dan Pengembangan Teknik Lingkungan, 16(1), 29.
https://doi.org/10.14710/presipitasi.v16i1.29-35
Sihombing, I. K., Yunasfi, & Utomo, B. (2015). Effect of Fungi Aspergillus flavus, Aspergillus terreus and Trichoderma harzianum on Seedling Growth of Avicennia officinalis. Jurnal Peronema Forestry Science, 1–6.
Silaen, C. L. (2021). Gambaran Kandungan Kadar Logam Tembaga (Cu) Pada Air Minum Isi Ulang Systematic Review Cindy Lavinka Silaen Politeknik Kesehatan Kemenkes Ri Medan Jurusan Analis Kesehatan Prodi D-Iii Teknologi Laboratorium Medis Tahun 2021.
Sinaga, L., Lingga, R., Afriyansyah, B., & Hudatwi, M. (2020). Identifikasi Jamur Mikroskopik Dari Tambak Udang (Litopenaeus vannamei). Jurnal Penelitian Biologi, Botani, Zoologi Dan Mikrobiologi, 05(1), 17–25.
Sudrajat, D., & Mulyana, N. (2017). Iradiasi Sinar Gamma Dosis Rendah untuk Meningkatkan Kemampuan Fungi Dalam Mereduksi Logam Berat Pb dan Cd Low Doses of Gamma Ray Irradiation to Improve The Ability of Fungi in Reducing Heavy Metal Pb and Cd. Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop Dan Radiasi, 95–104.
Sumarlin, & Harsono, B. (2020). Analisis logam berat tembaga (Cu) pada sungai Pampang Kelurahan Pampang Kecamatan Samarinda Utara. Jurnal Agrokompleks, 20(2), 12–18.
Syaifuddin, A. N. (2017). Identifikasi Jamur Aspergillus Sp Pada Roti Tawar Berdasarkan Masa Sebelum dan Sesudah Kadaluarsa. STIKes Insan Cendekia Medika, 1–33.
Waluyo, L., & Lathif, S. (2020). Analisis Bibliometri Artikel Bioremediasi pada platform Sciencedirect. Prosiding Seminar Nasional …. http://research-report.umm.ac.id/index.php/psnpb/article/view/3617
Wijayanti, T., & Lestari, D. E. G. (2017). Bioremediasi Limbah Tercemar Kadmium (Cd) Pada Perairan di Kabupaten Pasuruan Menggunakan Bakteri Indigen Secara Ex-situ. Jurnal Pena Sains, 4(2), 115–123.
Yunaedi., Victoria, Y., Lisna, M., & Rolan, R. (2016). Isolasi dan karakterisasi Jamur Endofit Akar Merung (Captosapelta Tomentosa). Revista Brasileira de Ergonomia, 3(2), 80–91